Sosialisasi Peracikan Sediaan Obat Cair dengan Tablet Pada Tenaga Kefarmasian di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan
Abstract
Peracikan obat merupakan praktik umum dilakukan oleh tenaga kefarmasian di Indonesia, terutama di rumah sakit, untuk menyediakan obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan individu pasien. Salah satu contoh racikan yang sering dilakukan adalah pembuatan sediaan sediaan obat cairdengan penambahantablet. Menurut teori, pembuatan sediaan obat cair dengan zat aktif yang tidak larut dalam air memerlukan penambahan suspending agent agar menghasilkan suatu suspense yang stabil. Namun, penelitian sebelumnya menyatakan bahwa tanpa penambahan suspending agent Na-CMC, sediaan obat cair yang diracik dengan tablet masih memenuhi persyaratan viskositas, sedimentasi, dan redispersibilitas pada hari ke-14. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tenaga kefarmasian melalui sosialisasi hasil penelitian mengenai peracikan sediaan obat cairdengan penambahan tablet sehingga akan mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses peracikan dengan tetap memberikan pelayanan yang berkualitas. Program ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan diikuti 30 tenaga kefarmasian di Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan pada 6 Februari 2024. Pada pelaksanaannya, dilakukan pre-test, pemberian materi dan post test. Hasil rata-rata nilai pengetahuan tenaga kefarmasian sebelum dilakukan intervensi sebesar 47,77 dan setelah intervensi menjadi 89,03. Meskipun telah dilakukan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan, namun tidak secara langsung mempengaruhi kualitas peracikan obat yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian. Disarankan untuk melakukan evaluasi terhadap keterampilan praktis dan penerapan pengetahuan dalam program pemberdayaan berikutnya