Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Pada Air Dan Kepiting Bakau (Scylla spp.) di Perairan Desa Jaring Halus, Sumatera Utara

Dayun Ifanda; Hardiansyah Tambunan; Hanna Tresia Silalahi; Sundari Marsudi; Virna Br Sinulingga

doi:10.46576/jai.v4i2.6221

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Pada Air Dan Kepiting Bakau (Scylla spp.) di Perairan Desa Jaring Halus, Sumatera Utara

Dayun Ifanda, Hardiansyah Tambunan, Hanna Tresia Silalahi, Sundari Marsudi, Virna Br Sinulingga

Abstract

Kepiting bakau merupakan salah satu biota laut yang ada di Desa Jaring Halus, sebuah lokasi yang memiliki banyak potensi perairan. Salah satu jenis biota perairan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi adalah kepiting, beberapa produk turunannya memiliki potensi dan pasar yang cukup besar. Pengujian logam berat timbal (Pb) harus dilakukan untuk memastikan standar keamanan dan kualitas makanan. Menentukan jumlah logam berat pada kepiting dan bioamplifikasi logam berat pada biota yang bersangkutan merupakan tujuan dari penelitian ini. Metodologi penelitian ini melibatkan analisis laboratorium dengan alat Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Kepiting di Desa Jaring Halus memiliki kadar logam berat Pb sebesar 0,0157 mg/kg di stasiun I, 0,0142 mg/kg di stasiun II, dan 0,0148 mg/kg di stasiun III. Nilai Pb sebesar 0,5 mg/kg yang merupakan batas baku mutu yang ditetapkan oleh SNI 7387:2009, logam berat pada kepiting sebagian besar masih dianggap aman untuk dikonsumsi manusia karena belum melampaui baku mutu. Faktor biokonsentrasi (BFC) kurang dari <250, yang menunjukkan bahwa kepiting memiliki kapasitas yang rendah untuk menyerap timbal (Pb).

Keywords

Biokonsentrasi (BFC); Desa Jaring Halus; Kepiting Bakau; Timbal (Pb).

Full Text:

PDF

References

Aprilia, F., Riko I & Kurniawan. (2022). Keanekaragaman dan Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla spp.) pada Kawasan Ekosistem Mangrove Pesisir Timur, Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 7(2):121-123. DOI: 10.24002/biota.v7i2.5447

Ainun, H. H., Abd G., & Hasriwiani. H. A. (2021). Bioakumulasi Logam Berat Chromium (Cr) dan Cadmium (Cd) pada Sedimen dan Kerang (Anadara Sp.) di Muara Sungai Tallo Kota Makassar. Window of Public Heallth Journal. 2 (3) :522-535.

Anzani, Y. M & Sri, R. (2024). Variasi Spasial dan Temporal Parameter Fisika dan Kimia Perairan Danau Pascatambang, Danau Belibis, Kalimantan Barat. TRITON : Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan. 20 (1) :62-72. https://doi.org/10.30598/TRITONvol20issue1page62-72

Azaman A, Juahir H, Yunus K, Azida A., Kamarudin M.K.A, & Toriman M.E. (2015). Heavy metal in fish: analysis & human health- A review. Jurnal Teknologi, 77(1), 61–69. https://doi.org/10.11113/jt.v77.4182.

Effendi F, Tresnaningsih E, Sulistomo A.W, Wibowo S, Hudoyo K.S. (2012). Penyakit Akibat Kerja Karena Pajanan Logam Berat. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Fitriyah, A. W., Y. Utomo & I. K. Kusumanigrum. (2015). Analisis Kandungan Tembaga (Cu) dalam Air dan Sedimen di Sungai Surabaya. Universitas Negeri Malang, Malang. http://repository.um.ac.id/id/eprint/23707

Hutagalung, P. H dan Sutomo. (1999). Logam Berat dalam Lingkungan Laut. Pewarta Oceana IX No 1.

Juharna, F. M., Ita, W & Hadi E. (2022). Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Kromium (Cr) pada Kerang Hijau (Perna viridis) di Perairan Morosari, Sayung, Kabupaten Demak. Buletin Oseanografi

Marina. 11 (2) :139-148. DOI:10.14710/buloma.v11i2.41617

Kaligis. E. (2016). Pertumbuhan dan Kelulusan Hidup Kepiting Bakau (Scylla serrata, Forskal) dengan Perlakuan Salinitas Berbeda. Jurnal Pesisir dan Laut, 1 (1). https://doi.org/10.35800/jplt.4.1.2016.11455

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut.

Khoirunnisa, U., Nadya U. T., Arfan Z. M., Arini, A. W., Rahma, D., Fadila, S. P & Sarda, M. (2025). Analisis Pengaruh Sanitasi Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat di Desa Jaring Halus Kec. Secanggang Kab. Langkat. Jurdimas ( Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat). 8 (1) :30-37. https://doi.org/10.33330/jurdimas.v8i1.3505

Luthfiyana, N., Stephanie, B., Heni, I., Awaludin & Andi Ramadani. (2021). Karakteristik Kepiting Keraca Thalamita sp. Hasil Tangkapan Samping Nelayan di Kota Tarakan Sebagai Bahan Baku Pangan Bergizi. Jurnal Pengolahan Hasil Ikan Indonesia, 24 (2). http://dx.doi.org/10.17844/jphpi.v24i2.33449

Maria, E. (2016). Analisis Kandungan Logam Berat Kadmium (Cd), Merkuri (Hg), dan Timbal (Pb) pada Kepiting Bakau (Scylla Serrata) dan Rajungan (Portunus Pelagicus) yang Dijual di Tpi (Tempat Pelelangan Ikan) Bagan Deli Belawan Medan Tahun 2016. [Skripsi].Universitas Sumatera Utara, Medan.

Melati, P. (2019). Analisis Kandungan Logam Berat Kadmium (Cd) dan Besi (Fe) pada Daging Kepiting Bakau (Scylla olivacea) di Perairan Danau Siombak dan Desa Jaring Halus Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/19668

Munawar, A & Rina. (2009). Kemampuan Tanaman Mangrove Untuk MenyerapLogam Berat Merkuri (Hg) dan Timbal (Pb). Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 2 (2).

Murthy S, Bali G, Sarangi SK. (2014). Effect Of Lead On Growth, Protein AndBiosorption Capacity Of Bacillus CereusIsolated From Industrial Effluents. Journal ofEnvironmental Biology. Vol. 35(2): 407-411.

Nasution, R. (2017). Stuktur Komunitas Kepiting Bakau (Scylla spp.) di Perairan Kawasan Mangrove Desa Jaring Halus Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara, Medan. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/55336

Nontji, A. (2007). Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta.

Paputungan, F., Novie, P.L. P., Reiny, A. T., Suzanne, L. U., Sipriana, S.

T & Steelma, V. R. (2022). Kajian Kualitas Air untuk Menunjang Perikanan Danau Moaat, Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Budidaya Perairan. 10 (2) : 134-143.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2021). Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No 22.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2001). Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. No 82.

Pratiwi, D. Y. (2020). Dampak Pencemaran Logam Berat (Timbal, Tembaga, Merkuri, Kadmium, Krom) Terhadap Organisme Perairan dan Kesehatan Manusia. Jurnal Akuatek. 1 (1) : 59-65.

Ridhowati S. (2013). Mengenal Pencemaran Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Riniatsih, I & W. Kushartono. (2010). Substrat Dasar dan Parameter Oseanografi Sebagai Substrat Dasar dan Parameter Oseanografi Sebagai Penentu Keberadaan Gastropoda dan Bivalvia di Penentu Keberadaan Gastropoda dan Bivalvia di Pantai Sluke Kabupaten Rembang. Jurnal Ilmu Kelautan, 14(1):50-59. https://doi.org/10.14710/ik.ijms.14.1.50-59

Sanusi, H. S. (1985). Akumulasi Logam Berat Hg dan Cd pada Tubuh Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

SNI 2354.5.2011. Cara Uji Kimia – Bagian 5: Penentuan Kadar Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Produk Perikanan. Badan Standarnisasi Nasional, Jakarta.

SNI 6989.57:2008. Air dan Air Limbah : Metoda Pengambilan Contoh Air Limbah. Badan Standarnisasi Nasional, Jakarta.

SNI 7387:2009. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan. Panitia Teknis 67-02 Bahan Tambahan Pangan dan Kontaminan. Jakarta.

Ulumudin, M. M & Tarzan P. (2022). Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Tumbuhan Papirus (Cyperus papyrus) di Sungai Pasuruan. Jurnal Lentera Bio, 11 (2): 273-283. https://journal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/index

Welch, P. S. (1952). Limnology. 2nd Edition.Mc. Graw-Hill Book Company. New York.

Yolanda S, Rosmaidar, Nazaruddin, Armansyah T, Balqis U, & Fahrima Y. (2017). Pengaruh paparan timbal (pb) terhadap histopatologis insang ikan nila (Oreochromis nilloticus). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner, 1 (4), 736-741. https://doi.org/10.21157/jimvet.v1i4.5091

DOI: https://doi.org/10.46576/jai.v4i2.6221